Sunday, September 5, 2010

Ayo kita bangunkan Presiden kita..Refleksi Hub RI-Malaysia

Akhir2 ini demo anti malaysia trjd hmpir d stiap wilayah d indonesi akibat dr ktdk jlsan batas wilayah negara, skr giliran malaysia mendemo KBRI d malaysia menuntt pmrnth RI brskp tgas trhdap pndemo anti mlaysia.. Ini adalah akibat dr sikap pemerintah yg lmbek yg pd akhr'a indonesia trlht jd trtekan.. Ayo kita bangunkan Presiden kita..

Komentar-Komentar:


Ade 'joey' Priad;i Ayo. . . !

*

M.r. Abduh; Sby sdar diri kali bung,klo negara kita ini macan ompong....malang nian indonesia!!

*

Abdullah Bohari Mansor;

Salam.. Apa sebabnya Indonesia mahu ganyang sama Malaysia? Apa perasaan kami pula.. Bagaimana keadaan jika kami menutup tahap imagrasi pekerjaan dari sana? Saya byk bertanya pekerja dari Indonesia yg bekerja disemua sektor di Malaysia..mere...ka suka bekerja disini.. Mana2 negara didunia ini yg mana masuk secara halal @ legal x jadi masalah.. Yg jadi masalah masuk secara x sah @ haram yg menyebabkan penguatkuasaan undang2 berbeda.. Serupa saya masuk ke Jakarta, terang-terangan dikantor imigresen minta duit kopi.. Jadi siapa yg bersalah..itupun saya masuk secara "HALAL"..Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh; Maaf bung,negara anda besar juga karena buruh kami,pendidikan anda dari mana...klo bukan guru2 indonesia yg dkirim ke negara anda....sebenarnya anda yang harus bersyukur....kami negara inddonesia telah banyak membantu negara anda.....anda selalu mengatakan kita serumpun....namun apa TKI kami anda siksa,anda caplok wilayah kami,anda jiplak kebudayaan kami....setiap perundingan teritorial anda langgar.......TOLONG ITU ANDA CAMKAN BAIK2!!!!

*

Abdullah Bohari Mansor; Hummm.. Nampaknya xkan selesai segala isu2 ini Mr Abduh..kalau kita sentiasa bercakaran.. Carilah penyelesaian yg terbaik.. Ilmu yg saya dpt dari seorg paman iaitu: "Seseorg yg sentiasa mencari kesalahan org lain akan sentiasa terasa mencari salah org hinggalah mati..

*

M.r. Abduh; Kondisi realitas nya seperti itu...anda mnyebut kami orang "indon"apa itu bentuk dari suatu mncari kslahan....anda liat di website"orang2 malaysia mengatakan yg tdk seharus nya dikatakan....kami adalah bangsa yang besar bung....kami akan menjadi negara superpower....bangsa kalian hanya kecil untuk kami kalahkan karena kami adalah bangsa merdeka tanpa bantuan negara manapun bukan seperti negara anda...

*

Abdullah Bohari Mansor; Sebab Nila setitik rosak susu sebelanga.. Sbb tu saya x sokong pd Malaysia yg suka mengadu domba..kita serumpun.. Lagipun ALLAH memberikan kita akal utk berfikir..bukannya nak bergaduh dlm fB.. Saya x tau ler niat hati M.r Abduh..

*

Cecep SUyudi M; ‎@abdullah: sejujur'a tdk akan ad prtikaian kl tdk ad yg mmulai..cb anda prhtikan dgn hati anda, brp x mlaysia msk wilayah indonesia dan kmdian malaysia anggp it wilayahnya,brp kbdyn dan hak cipta warga indonesia yg d sadur oleh wrg mlysia, trmsk lagu kbngsaan malysia, brp org TKI yg d siksa d mlaysia..tp slm ini indonesia sllu meresponnya dgn santu..

*

Abdullah Bohari Mansor; Mungkin kah kebenaran akan jelas selagi mana kita berkiblatkan agama Islam.

*

Cecep SUyudi M; ‎@abdullah: sejujur'a tdk akan ad prtikaian kl tdk ad yg mmulai..cb anda prhtikan dgn hati anda, brp x mlaysia msk wilayah indonesia dan kmdian malaysia anggp it wilayahnya,brp kbdyn dan hak cipta warga indonesia yg d sadur oleh wrg mlysia, trmsk lagu kbngsaan malysia, brp org TKI yg d siksa d mlaysia..tp slm ini indonesia sllu meresponnya dgn santu..

*

Abdullah Bohari Mansor; Saya x mencari musuh.. Dah puluhan negara saya berjalan.. Mungkin ada salah dasar kerajaan Malaysia @ Indonesia.. Kalau kamu buat salah sperti membunuh xkan kamu mahu dihukum seperti dirotan sahaja.. Kamu org2 bijak maka fikirkan bila berbicara.. Sedangkan kamu sendiri x membantu rakyat Indonesia..hanya pandai membenci org @ bangsa lain.. Krn provokasi yg melampau, kamu lupa bahawa kita masih ada lagi makan dan minum serta tempat tinggal.

*

M.r. Abduh; Pak abdullah negara terlalu mengatasnamakan agama...namun pda knyataan sndri,negara andalah yg "trouble maker" suatu saat negara kami g akan tidak diam melihat anda berbuat sewenang-wenang trhadp kami.....ato kita akan perang dikemudian hari!!!!!

*

Abdullah Bohari Mansor; Apa masalah kamu ya Pak Abduh.. Kamu suka akan peperangan.. Bagus!! Kamu makan beras, saya pun makan beras.. Belum tentu Indonesia boleh menang dan belum tentu Malaysia boleh Kalah..

*

M.r. Abduh; Masalahnya negara anda sudah menginjak2 harkat dan martabat negara kami....negara anda sudah membuat kami marah....kami akan muncul sebagai the next soekarno...."Ganyang Malaysia"........

*

Abdullah Bohari Mansor; Patut ler negara kamu x pernah aman.. Sering kali ribut-ribut.. Bapak Abduh, ada aku peduli saper itu next"Soekarno"..

*

M.r. Abduh; Pak abdullah tlg smpaikan ke perdana menteri and ato raja anda....bahwa rakyat indonesia tidak akan tggl diam selama negra anda masih sewenang2 thdp anda.....kami putra-putri indonesia bersumpah 20 tahun ato 30 tahun dari skrg tdk akan diam....negara anda akan mnyerah pada kami.

*

Abdullah Bohari Mansor; Layan ler pada kamu Bapak Abduh.. Kamu rasa hebat.. Hidup pun belum tentu capai 100tahun.. ALLAH Maha Besar..

*

M.r. Abduh; Insyaallah generasi kami 20tahun lagi....kami akan menjadi salah satu kekuatan terbesar di asia tenggara,negara anda akan bertukuk lutut dikaki kami.....INDONESIA JAYA!!!!!!

*

Abdullah Bohari Mansor; Amin..semoga ALLAH bersama2 kami org2 Malaysia.

*

Mohammad Makki Nahari;

Wah ternyata diskusinya sangat menarik. Hallo Bang Abduh apa kabar? Koq bisa kenal Cecep Suyudi dari mana? Lama kali kita tak jumpa. Hallo pula Pak Abdullah. Assalamu'alaikum. Salam kenal.



Saya hanya ingin ikut tukar pikiran saja. Dalam panda...ngan saya, dinamika hubungan Indonesia dan Malaysia yang sekarang seadng memanas perlu disikapi dengan cerdik dan bijak. Menggunakan logika dan kejernihan berfikir dalam melihat masalah secara menyeluruh. Setiap orang di Indonesia, termasuk saya pribadi, sangat jengkel dan marah atas apa kejadian yang terjadi. Namun ketika emosi yang dipakai dalam menyikapi hal ini, maka sesungguhnya kita sedang menggiring diri sendiri ke jurang kehancuran. Masalah saling klaim budaya seperti batik, lagu, tarian, dll oleh Malaysia seharusnya menjadi peringatan dan bahan instropeksi diri kita. Dulu siapa orang yang suka pakai batik atau menyanyikan lagu2 daerah, atau melestarikan tarian tradisional? Siapa generasi muda kita yang melakukan hal itu? Saya yakin tidak banyak. Ketika negara tetangga kita mengklaim semua, barulah kita reaktif berbondong2 memakai batik, dll. Sungguh hal seperti ini merupakan "sindiran" telak bagi kita yang selalu mengaku sebagai "nasionalis tulen". Seharusnya kita mulai sadar dan menengok ke dalam diri dan memperbaiki kekeliruan kita. Bukan hanya malah melempar bola panas menyalahkan negara tetangga.



Dalam kasus yang terjadi baru2 ini, saya melihat bahwa informasi yang diterima oleh publik, termasuk kita, tidaklah komprehensif. Hal ini mendorong sudut pandang kita menjadi tidak holistik yang akhirnya hanya luapan emosi dan kemarahan yang bisa kita keluarkan tanpa sedikit pun memberikan solusi. Saya memahami hal ini dan sungguh sangatlah wajar. Semua bentuk kemarahan dan tindakan emosional itu adalah wujud kecintaan pada bangsa ini.



Nah menurut saya, proses diplomasi yang sedang berjalan saat ini harus terus berjalan. Tentu kita juga harus melihat bahwa dalam BUKU PUTIH PERTAHANAN kita dengan jelas termaktub bahwa GARDA TERDEPAN dalam PERTAHANAN negara adalah DIPLOMASI, bukan PERANG/KONFRONTASI. Jadi selama proses diplomasi berjalan dan menuju ke arah yang posiitif, pengerahan pasukan untuk konfrontasi sangatlah tidak diperlukan. Perang dengan Malaysia tidak akan mengahsilkan keuntungan apa2 bagi kedua negara. Yang ada hanya kerugian yang akan didapat oleh keduanya. Zaman sudah berubah. Ganyang Malaysia yang dulu dilancarkan Presiden Soekarno saya rasa sudah tidak sesuai dengan konteks kekinian. Mari kita melihat semua persoalan ini dengan jernih dan produktif. Mari semua pihak menyumbang pikiran yang solutif bukan malah memperkeruh suasana. Bangsa ini membutuhkan kontribusi nyata dan positif dari kita, para generasi muda.



Salam untuk Bang Abduh, Mr. Abdullah dan My Brother Cecep. DAMAI LEBIH ADUHAI saudaraku.Lihat Selengkapnya

*

Abdullah Bohari Mansor;

Salam Bapak MMN: Ternyata di Indonesia masih ramai yg intelektual Islam yg hebat2 spt Pak MMN.. Saya sokong pemikiran baik dan bernas spt bapak.. Sbb itulah perosak sebuah negara adalah golongan aktivitinya extreme kpd kemusnahan, peperanga...n dan tidak bertamadun.. Golongan ini sebenarnya adalah "Munafik" yg nyata yg sentiasa mencari kesenangan dari kesusahan org lain.. Marilah kita berbalik ke sirah Rasullah.. Sekiranya kita rasa diri kita hebat, ada lagi yg hebat dari kita.. ALLAH xkan mengubah nasib sebuah kaum, melainkan kaum itu mengubahnya.. Salam AidulFitri dan mohon maaf dari sy ABM Malaysia..Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh;

Salam hangat buat kawan seperjuangan di FKMHII saudara Mohamamad Makki yang sekarang bertugas sebagai seorang diplomat ulung indonesia. Menanggapi permasalahan yang terjadi antra Indonesia-Malaysia saat ini tentu nya kita sebagai anak negeri... merasa prihatin dengan negara tetangga yg masih "bawel"yg tdk pernah patuh dalam perjanjian internasional.permasalahan yg terjadi sangatlah kompleks mulai permaslahan TKI,perbatasan,ilegal logging,transactional national crime,pengclaiman kebudyaan dan masih banyak lagi. penilaian negeri tetangga kita tdk lagi Indonesia sbgai negara yang besar bung makki....namun sbagi negeri yang punya hutang dan hanya mampu mengekspor buruh dan tenaga kerja.....mereka selalu berkata "perang"adalah hal yang merugikan.Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh;

Lanjutan.......namun bung makki bisa melihat sndiri ketika SBY datang ke blok ambalat tahun 2007 kapal perang Malaysia memoncongkan arah tembaknya dimana saat itu ada seorang presiden RI. Pencaplokkan sipadan dan ligitan merupakan diplomasi... kelam RI dan luka lama yg tidak dapat dilupakan,sebuah kegagalan diplomasi indonesia saya menilai....kita hanya sebagai macan ompong,sebuah negeri yg besar tapi tdk ada yg hormat dari negara lain. Kekuatan militer dan ekonomi kita merupakan hal yang mendasar sebuah negara diakui di kancah. internasional...nah saat ini kita sudah tdk memiliki lagi...sudah saatnya kita sebagai negara yg besar bukan utk terus diam ketika negara tetangga melecehkan muka kita bung makki.......Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh;

Bung makki terlampau paradoks ketika UUD sebagai tuntutan yg terus menerus harus dijalankan namun dalam kenyataan nya negara dan rakyat sengsara....bung makki bisa melihat mantan presiden philipina corazon aquino siap mundur dari jabatannya... bila dia gagal membela seorang supir truck yg diadili dinegara lain...akhirnya dari kebulatan tekad dia bisa memenangkan persidangan tsb. Saat ini dalam realitas nya ribuan TKI dianiaya dan dibunuh apa ada respon yang sangat besar seorang presiden utk membela rakyatnya.NOL BESAR. "Memang peperangan bukan hal yang baik tapi peperangan untuk menciptakan perdamaian dikala kedaulatan dan pengakuan sebuah negara sudah tercabik-cabik".selamat berjuang diplomat indonesia!!Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh;

Perlu saya tambahkan lagi bung makki.Kita kurang mampu menjaga halaman rumah sendiri. Sejak kehilangan Sipadan-Ligitan, terungkap fakta tak enak: kita ibarat ”rumah tanpa sertifikat” karena peta Inggris (eks penjajah Malaysia) lengkap, seme...ntara Belanda tak meninggalkan bukti sahih.



Ketegangan dengan Malaysia terjadi sejak insiden di Ambalat . Sejak itu, muncul insiden lain seperti pencurian batik dan lagu ”Rasa Sayange”. Selama lima tahun terakhir kita terbiasa punya tetangga yang provokatif.



Mengapa mereka begitu? Jawabannya bukan teka-teki: kita lemah selama era Reformasi ini akibat korupsi sistemik yang terjadi di birokrasi yang bertanggung jawab atas pengamanan perbatasan.Lihat Selengkapnya

*

Abdullah Bohari Mansor; Bapak Abduh: Dlm bulan puasa ini, kalau bapak terasa Indonesia sudah besar..baguslah.. Nampaknya bapak bukanlah seorg pengembara ulung.. Nampak sangat bapak seperti katak dibawah tempurung..jelas dari bicara bapak abduh seorg yg hanya tahu mendengar berita palsu dan kemudiannya menyebarkan ke khalayak umum.. Utk menjadi seorg pemimpin yg baik dan bijak bukanlah seorg yg berEMOSI spt org gila dan semacam x berakal..

*

Mohammad Makki Nahari;

Salam Bang Abduh. Sahabat seperjuangan yang selalu saya sayangi. Bang Abduh, kiranya saya perlu sedikit meluruskan infprmasi mengenai berbagai informasi yang disinggung oleh Abang di atas.



Pertama, tentu saja sebagai negara yang bertetangga k...ita akan banyak gesekan dengan Malaysia, sesuatu yang terjadi juga antara kita dengan Australia. Semua hal yang Abang sebutkan di atas seperti TKI, perbatasan, illegal logging, klaim kebudyaan, dll sejatinya juga merupakan efek kelalaian kita sendiri di dalam negeri. Pernahkah kita berfikir bahwa kita sendiri sebenanrnya tidak memiliki kepedulian yang tinggi terhadap budaya kita. Kita selalu resktif. Ketika adal klaim dari negara tetangga barulah kita murka. Padahal saya berani berpendapat bahwa generasi muda kita banyak yang tidak hafal lagu rasa sayange, tidak suka pake batik. Baru ketika diklaim oleh Malaysia kita berbondong2 menyanyikannya dan rame2 menggalakkan batik. Itu kenyataan bang Abduh. Seyogianya, kita yang seringkali menyebut diri kita "nasionalis sejati" harus mulai bercermin dan membuktikan nasionalismenya dengan memelihara budaya kita sendiri buakn hanya berkoar-koar meletupkan amarah yang sungguh tidak solutif. Kemudian, Pemerintah sudah menyusun dan memiliki mekanisme untuk melindungi WNI di luar termasuk TKI. Perlu juga disampaikan, bahwa tidak semua TKI mengalami penyiksaan, justru sebagian besar hidup dengan aman. Nah sebagian kecil TKI yang mengalami penyiksaan oleh majikannya itulah yang mati2an dilindungi oleh aparat kita yang berwenang baik di KBRi maupun KJRI. Namun memang bagi media, bad news is a good news. Maka berita buruklah yang selalu diangkat.



Kedua, saya ingin meluruskan bahwa perjuangan diplomasi telah gagal dalam mempertahankan Sipadan-Ligitan. Perlu diketahui, bahwa KITA TIDAK PERNAH KEHILANGAN APA YANG KITA MILIKI. Sipadan dan Ligitan pun sesungguhnya bukan milik kita. Kita tidak pernah memasukan Sipadan-Ligitan ke dalam PETA RESMI RI yang dikeluarkan lewat Undang-Undang. Sebenanrnya, tahun 1960an, RI-Malaysia akan melakukan perundingan batas laut. Nah pada tahun itu, ternyata di PETA MILIK MALAYSIA dicantumkan bahwa Sipada-Ligitan adalah wilayah Indonesia. Namun di PETA INDONESIA Sipadan-Ligitan tidak termasuk wilayah Indonesia (karena memang bukan milik kita). Kemudian kita meminta Perundingan menggunakan PETA MALAYSIA yang mencantumkan Sipadan-Ligitan sebagai wilayah Indonesia. Namun Malaysia menolak. Yang terjadi akhirnya adalah perlombaan untuk melakukan klaim terhadap dua pulau itu. Perlombaan ini kemudian berakhir di ICJ. Hakim di ICJ kemudian menentukan "death point" yaitu titik pangkal terhadap dokumen yang akan dijadikan pertimbangan hakim. Death pointnya adalah tahun 1964. Artinya, bukti2, dokumen2 yang akan dijadikan pertimbangan adalah bukti2 yang terjadi dari tahun 1964 ke bawah. nah dari situ kemudian ditemukan bahwa Pemerintah Kolonial Inggris telah melakukan AKTIVITAS KEDAULATAN dengan menyusun Peraturan Administratif, Ordonansi telur Penyu di Pulau itu. Sedangkan Pemerintah Kolonial Belanda hanya sebatas berlayar mengelilingi Pulau itu. Bahkan Pemerintah Belanda tidak pernah menginjak tanah Sipadan-Ligitan apalagi menyusun peraturan administrasi di pulau itu, sehingga kegiatan mengelilingi pulau tidak bisa diartikan sebagai AKTIVITAS KEDAULATAN. Berarti Sipadan-Ligitan adalah wilayah kedaulatan Inggris. Nah berdasarkan doktrin hukum "Uti possidetis juris" atau "Wilayah bekas keaulatan pemerintah kolonial menjadi hak negara bekas koloninya", para Hakim di ICJ memutuskan bahwa itu Sipadan-Ligitan adalah milik Malaysia.



Ketiga, Bang Abduh menyatakan bahwa "Memang peperangan bukan hal yang baik tapi peperangan untuk menciptakan perdamaian dikala kedaulatan dan pengakuan sebuah negara sudah tercabik-cabik". Saya memohon kepada Bang Abduh memberikan satu saja contoh Peperangan untuk menciptakan perdamaian di masa sekarang. Perang apa? Irak-kah?Afghanistan? Atau Perang mana? Sungguh di era sekarang, tidak logis untuk berperang demi perdamaian. Tidak ada satupun bukti shahih yang memperkuat itu. Justru malah perdamaian yang akan hilang ketika kita memutuskan untuk berperang. Sir Winston Churchill sendiri, yang dulu terelibat di Perang Dunia menyatakan bahwa "sekali memutuskan untuk berperang, maka suatu negara hanya akan menajdi budak dari keputusannya tersebut dan ia akan menderita akibat yang tak tertanggungkan dibanding dengan kejayaan yang ia dapatkan". Berperang ketika kondisi tidak menuntut untuk berperang, merupakan pelanggaran terhadap Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.



Keempat, ketika SBY ke Ambalat tahun 2007, sebenarnya SBY ingin menyampaikan pesan bahwa kita siap menghadapi keadan apapaun dan SBY akan berada di garis depan untuk mempertahankan kedaulatan. Makanya ketika moncong senjata Malaysia mengarah ke KRI yang ditumpangi SBY sesungguhnya SBY diuntungkan dengan kejadian itu. Sehingga pesan yang ingin disampaikannya melalui gesture yang ia lakukan bisa ditangkap dan difahami oleh PM Malaysia yang langsung mengurangi jumlah pasukan di Blok Ambalat. Lagian pada saat itu, TNI dan tentara Malaysia sedang dalam keadaan saling mengarahkan moncong senjatanya ke masing2 pihak. (Saya bukan membela SBY loh. Saya membela NKRI).



Kelima, kita tidak pernah diam ketika ada pihak2 yang mengganggu kedaulatan kita. Diplomasi yang dipilih oleh pemerintah tidak berarti kita diam dan tidak berani. Kita tidak pernah takut sama siapapun. Kita pun tidak pernah diam. Perlu diketahui pula, ketika diplomasi telah menunjukan bahwa ia bisa membela kedaulatan kita. Bukan hanya mempertahankan wilayah tapi MENAMBAH wilayah kedaulatan NKRI. Melalui perjuangan diplomasi sejak Deklarasi Juanda 1957 sampai disahkannya UNCLOS tahun 1982, diplomasi telah memperluas wilayah NKRI +/- 5 juta KM2. Sehingga luas kita sekarang +/- 6 juta Km2. Itu menunjukan bahwa diplomasi bisa lebih memiliki daya ledak. Bahkan Pahlawan Perang Arab-israel, Hosni Mubarak yang sekarang jadi Presiden Mesir menyatakan bahwa "diplomacy is more powerful than armed force".



Terkadang kita lupa jua bahwa mereka yang bekerja menyelesaikan masalah ini tak seringan kita berkata. Bergerak untuk sebuah solusi tak semudah berucap dan sekedar berpendapat. Mari kita sampaikan pemikiran yang solutif untuk bangsa ini.



Sejatinya Bang Abduh sendiri menjawab sendiri permasalahn ini, yaitu KORUPSI SISTEMIK. Jadi lebih baik kita GANYANG KORUPTOR dari pada GANYANG MALAYSIA yang tidak ada gunanya. Mari kita perangi korupsi dimulai dari diri sendiri.



Saya rindu berdiskusi dengan Bang Abduh. Ingin sekali mendiskusikan banyak hal, termasuk maslaah ini.



Salam hangat.Lihat Selengkapnya

*

Mohammad Makki Nahari;

‎@ABM: Salam hangat pula dari saya untuk Pak Abdullah. Senang sekali bisa bertukar pikiran melalui dunia maya ini. Mudah2an silaturahim yang terjalin akan terus mempererat persaudaraan kita.



Selamat Idul Fitri Pak Abdullah. Mohon Maaf Lahir ...dan Batin dari saya sekeluarga.Lihat Selengkapnya

*

M.r. Abduh;

Bung abdullah apa yang saya smpaikan ini brdasarkan fakta dan data bukan dari berita palsu...sebagai nya anda berbicra lebih sopan dan bisa mnghargai orang brpendapat bukan mengolok2....itulah identitas negeri anda ketika diajak berdiskusi ...selalu mencaci maki...itu sering terlihat di blog dan wbsite2..... Kami bangsa yang besar bung abdullah yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.kebudayaan dan luas wilayah kami sangat terbentang dari sabng sampai merauke....dan semua negara mengakui hal itu bung abdullah....Lihat Selengkapnya

*

Abdullah Bohari Mansor;

Salam, selamat pagi Bapak MMN, Memang jelas fakta yg dibagi itu.. Cuma disini kelihatan bapak Abduh seorg yg angkuh, sombong dan bongkak akan kehidupannya.. Tapi malang skali Indonesia jika ada pemimpin yg berkelakuan spt bapak abduh.. Sala...m 1 Malaysia..Lihat Selengkapnya

*

Mohammad Makki Nahari

Wah diskusi semakin menghangat nih :) Saya rasa, forum diskusi ini merupakan suatu tradisi yang sangat baik dan perlu terus dikembangkan oleh kita semua. saya merasa sangat senang sekali bisa berbagi pikiran dan pengetahuan dengan sahabat2 s...emua di forum diskusi ini. Saya pun mengajak semuanya untuk kembali saling menjaga dan menghormati pandangan serta posisi orang lain. Mari kita saling menahan diri. Memberikan argumentasi yang kuat dan mengarah pada substansi persoalan. Tidak melebar pada hal-hal lain yang dirasa kurang produktif :)



@Cecep: Hampura brother kita meramaikan diskusi di status facebook ente ;) Hebat euy sekarang udah jadi Direktur Eksekutif suatu forum diskusi. Alhamdulillah.Lihat Selengkapnya

*

Cecep SUyudi M;

‎1 hari lwt dari FB..ternyata sidkusinya udah jauh..setelah baca informasi2 yang temen2 sampaikan, ada pertanyaan besar yang tersirat mauppun tersurat..memang perang terjadi sagat kecil sekali, kalau dilihat dari kondisi hubungan AS dan Ing...gris. Kedua negara ini selalu sefaham, baik di bidang politik dan ekonomi, dari era “Perang Dingin” melawan Uni Sovyet, perang melawan Irak, hingga perlawanan terhadap teroris Al-Qaeda. Kecuali perang dimulai sendiri oleh Malaysia atau Indonesia, atau kesepakatan keduanya tanpa mendengarkan suara AS dan Inggris.



Apabila mendengar berita terakhir mengenai terjadi peningkatan kekuatan angkatan bersenjata oleh militer kedua belah pihak, Indonesia dan Malaysia, di daerah perbatasan, maka analisanya adalah kedua negara berusaha keras mencegah terjadi pertikaian sporadis di pihak sipil kedua negara karena terpancing situasi yang kian memanas. Kalau analisa ini benar, kemungkinan perang akan terjadi benar-benar kecil sekali.



Ada yang perlu dicermati sehubungan dengan insiden-insiden yang memicu kemarahan warga Indonesia terhadap Malaysia akhir-akhir ini, bahwa kemungkinan sebagian insiden-insiden itu dilakukan dengan terencana oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari kekisruhan hubungan Indonesia-Malaysia untuk memancing kemarahan rakyat Indonesia. lalu adalah dalang dibalik cerita ini? Hemat pandangan saya tetep Malaysia ada dalam kondisi yang tidak menghargai kedaulatan Indonesia...itu inti point saya dalam kasus ini..Lihat Selengkapnya

*

Cecep SUyudi M; ‎@Makki, biasa ram, urg keur lieur ninggali pamarentah,,jd eror kieu..bd jeng ente nu ges jd diplomat, pasti memandang kasus ini dari perspektif yang berbeda..

*

Mohammad Makki Nahari;

Sebenarnya terlalu jauh untuk melibatkan peran AS dan Inggris dalam masalah ini. Karena justru Indonesia dan negara2 ASEAN lain memiliki semangat untuk menghindari adanya kekuatan luar ASEAN ikut campur di kawasan Asia Tenggara, walaupun kh...usus untuk Inggris yang memiliki FPDA (Five Powers Defense Arrangement), suatu Pakta Pertahanan dengan Malaysia, Singapura, Australia, dan New Zealand sejak tahun 1971 dan belum dicabut hingga sekarang. Namun sikap Inggris jelas, mereka tidak mendukung perang antara Indonesia dan Malaysia.



Tentu saja kedua negara, Indonesia dan Malaysia, akan selalu berupaya untuk menghindari perang. Atau setidaknya kedua belah pihak akan menunggu lawan untuk menyerang duluan. Karena siapa yang melontarkan peluru terlebih dahulu, maka ia akan dipersalahkan dan yang menjadi sasaran peluru tersebut memiliki hak untuk membalas. Sejauh ini kedua negara terlihat tidak akan mengambil resiko. Sungguh sesuatu yang tidak logis jika berperang hanya karena kejadian seperti kemarin. Patut diingat bahwa dalam konteks hubungan antar negara, perang itu adalah keputusan maha berat. Tidak bisa sembarangan dan seenaknya diputuskan. Konsekuensinya sangat besar. Contoh AS yang memutuskan perang di Afghanistan dan Irak. Mereka "terlihat" menang, tapi secara psikologis mereka menderita kerugian yang sangat hebat sampai akhirnya Presiden Obama memutuskan untuk menghentikan Perang Irak pada bulan ini.



Ya isu dinamika hubungan Indonesia-Malaysia ini sangat "seksi" ditinjau dari segi politik. Lihat saja ketika isu ini berkembang, beberapa politisi pada buka suara. Ada yang pernyataannya bagus dan konstruktif, namun banyak pula di antara mereka yang menyampaikan pernyataan tidak konstruktif, tidak berdasarkan fakta yang komprehensif sehingga malah memicu gejolak emosi di masyarakat tingkat bawah. Hal inilah yang mencoba dibidik oleh para politisi. Menggunakan isu ini untuk mendongkrak citra. Ini yang harus kita waspadai, jangan sampai pikiran kita pun ikut tergiring oleh opini yang sedang dibangun. Di sinilah kejernihan berfikir kita diuji, logika kita dituntut untuk memilah dan menganalisis secara objektif dan rasional.



Kemudian, saya setuju Malaysia seringkali melanggar kedaulatan kita. Begitu pun pemerintah malaysia menganggap Indonesia sering melanggar wilayah Malaysia. Hal ini bisa dimaklumi mengingat masih adanya perbedaan klaim batas wilayah yang belum disepakati dalam perundingan. Perundingan batas wilayah sendiri tidak hanya antara Indonesia-Malaysia, tetapip juga Malaysia-Singapura, dll. Di sini kita juga bisa melihat masih banyaknya hal yang dianggap "abu-abu" dalam masalah perbatasan. Beda kasusnya kalo itu terjadi di perbatasan yang sudah disepakati dan diakui secara internasional. Jika wilayah kita dilanggar dan kita bisa membuktikan bahwa pelanggaran tersebut berada di dalam teritori kita, maka kita punya hak untuk mennghukum pelanggar dan menegakan hukum nasional kita.



Terakhir, tong dibawa rieut Cep. Di masa sekarang, di mana diplomasi sudah dilakukan secara total melalui multitrack diplomacy (diplomasi multijalur), maka siapa saja bisa menjadi diplomat. Diplomat tidak hanya mereka yang bekerja di Kemlu, tapi seluruh rakyat Indonesia adalah diplomat. TKI, mahasiswa, tokoh ormas, dll termasuk adalah diplomat. Seandainya saya tidak bekerja di Kemlu sebagai "diplomat resmi yang PNS", saya pun tetap akan memiliki pandangan dan posisi seperti sekarang ini dalam melihat persoalan hubungan Indonesia-Malaysia. Kemudian, diskusi ini pun bagian dari kajian diplomatik yang dilakukan oleh kita semua para diplomat. Secara pribadi saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi semua sahabat2 dalam diskusi ini. Hal ini menunjukan kecintaan kita terhadap tanah air kita.



Semangat atuh Cep. Ulah dipikiran teuing nepi ka rieut. Hehehehehehe.



Bottom of Form